Sungai Penuh – Terungkap Motif Penusukan Pria yang Tewas di Kosan Sungai Penuh Kasus penemuan pria tewas dengan luka tusuk di sebuah rumah kos di Kota Sungai Penuh, Jambi, akhirnya mulai menemukan titik terang. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, polisi mengungkap motif di balik tragedi berdarah yang sempat menggegerkan warga tersebut.

baca juga:Indonesia Resmi Buka Festival Film “Muslim World Movie Screening” untuk Pererat Persaudaraan
Korban yang diketahui berinisial R (27) ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya pada [hari/tanggal] dengan sejumlah luka tusukan di tubuh. Penemuan ini membuat warga sekitar syok, terlebih karena kosan tersebut berada di kawasan padat penduduk yang selama ini dikenal relatif aman.
Kronologi Kejadian
Menurut hasil penyelidikan,Terungkap Motif Penusukan Pria peristiwa bermula ketika korban dan pelaku terlibat cekcok di dalam kamar kos. Pertengkaran yang dipicu masalah pribadi itu berubah menjadi aksi kekerasan. Pelaku yang gelap mata kemudian menusuk korban dengan senjata tajam hingga meninggal dunia di tempat.
“Saat terjadi keributan, beberapa tetangga sempat mendengar suara gaduh. Namun mereka tidak menduga akan berakhir dengan kematian,” ujar seorang warga kos yang tinggal tak jauh dari kamar korban.
Motif Terungkap
Kapolres Kerinci mengungkapkan, motif utama penusukan adalah masalah asmara yang berujung pada kecemburuan. Pelaku merasa tersinggung dengan korban yang disebut memiliki hubungan dekat dengan orang terdekatnya.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku cemburu dan sakit hati. Itu yang mendorong aksi penusukan,” jelas Kapolres dalam keterangan persnya.
Motif ini sekaligus menepis dugaan awal bahwa korban tewas akibat perampokan. Pasalnya, barang-barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.
Penangkapan Pelaku
Setelah mengantongi identitas pelaku, polisi bergerak cepat. Dalam waktu kurang dari 48 jam, pelaku berhasil ditangkap di daerah perbatasan. Saat ini ia masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kerinci.
Warga Masih Trauma
Kasus penusukan ini meninggalkan trauma bagi penghuni kos dan warga sekitar. Mereka tak menyangka insiden berdarah bisa terjadi di lingkungan mereka yang biasanya tenang.
Setelah kejadian, banyak yang memilih mengunci diri di kamar masing-masing,” ujar seorang penghuni kos.
Duka Keluarga Korban
Keluarga korban yang datang dari kampung halaman tak kuasa menahan tangis saat menjemput jenazah.
“Anak kami orang baik, tidak pernah cari masalah.
Catatan Penting
Kasus penusukan di Sungai Penuh ini menjadi pengingat bahwa persoalan pribadi yang tidak terselesaikan bisa berujung tragedi. Polisi mengimbau masyarakat agar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan menghindari tindakan main hakim sendiri.
“Kekerasan bukan solusi. Justru menambah penderitaan keluarga korban dan pelaku,” tutup Kapolres.
Tragedi di rumah kos Sungai Penuh kini telah menemukan motif utamanya: kecemburuan yang berujung maut. Meski pelaku telah tertangkap, luka batin keluarga korban dan trauma warga sekitar tentu tidak mudah terhapus.




