, ,

Strategi Canggih PT WKS Jaga Lahan Gambut Jambi dari Ancaman Karhutla

oleh -485 Dilihat

Guardian of the Peatlands: Strategi Komprehensif PT WKS Jambi Hadapi Ancaman Karhutla

Laporan Sungai Penuh- Di jantung ekosistem gambut Jambi yang rapuh, PT Wirakarya Sakti (WKS), salah satu unit usaha APP Group, beroperasi dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab ekologisnya. Lahan gambut, yang kaya akan karbon namun sangat rentan terbakar, dijaga dengan strategi canggih dan komitmen yang tidak setengah-setengah. Melalui investasi besar dalam teknologi, pelatihan sumber daya manusia, dan kolaborasi dengan masyarakat, PT WKS membangun benteng pertahanan yang kokoh untuk melindungi perkebunan akasia seluas 33 ribu hektarnya di Distrik VII, Geragai, Tanjung Jabung Timur, dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Strategi Canggih PT WKS Jaga Lahan Gambut Jambi dari Ancaman Karhutla
Strategi Canggih PT WKS Jaga Lahan Gambut Jambi dari Ancaman Karhutla

Baca Juga : Kunjungan Kerja Jadi Sorotan Wali Kota Jambi Prihatin atas Jalan Rusak Parah di Alam Barajo

Regu Pengendali Kebakaran: Garda Depan yang Seligus Siaga

Ujung tombak dari strategi ini adalah Regu Pengendali Kebakaran (RPK). Sebanyak 30 personel RPK yang terlatih dan penuh dedikasi bersiaga 24/7, tak peduli musim hujan atau kemarau. Kesiapsiagaan yang berkelanjutan ini adalah kunci utama dalam pencegahan.

“Kesiagaan kami lakukan secara rutin setiap harinya. Ini bukan aktivitas musiman, melainkan komitmen harian untuk mewujudkan kawasan yang asri dan lingkungan yang terjaga,” tegas Agus Sibarani, Fire Preparation Head PT WKS.

Aktivitas RPK sangat dinamis dan mencakup patroli tiga dimensi: darat, air, dan udara. Dengan menggunakan sepeda motor, mobil, hingga airboat, mereka menjangkau sudut-sudut terpencil dari konsesi perusahaan. Setiap personel telah dibekali dengan keahlian khusus yang sesuai dengan peralatan mutakhir yang mereka gunakan.

Teknologi Mutakhir dan Sistem Pemantauan Berlapis

PT WKS memahami bahwa pencegahan karhutla memerlukan mata yang selalu waspada. Untuk itu, perusahaan memasang sistem pemantauan berlapis:

  • Menara Pantau Api: Di Distrik VII, dua menara pantau setinggi 30 meter berdiri kokoh memandang cakrawala. Selain itu, terdapat juga menara portabel setinggi 15 meter yang fleksibel dan dapat dipindahkan ke titik-titik rawan kebakaran baru.

  • Drone dan CCTV: Pemantauan dari udara diperkuat dengan penggunaan drone yang dapat melakukan survei cepat dan mendeteksi titik panas (hotspot) yang tidak terlihat dari darat. CCTV juga dipasang di lokasi strategis untuk pengawasan terus-menerus.

  • Water Sensation: Inovasi teknis lainnya adalah penggunaan alat otomatis “water sensation” yang mampu mengontrol level air di kanal secara otomatis. “Alat ini sangatlah berguna dan pastinya membantu mengontrol air tanpa perlu intervensi manual terus-menerus,” jelas Taufiqurahman, Humas PT WKS.

Pilar Pencegahan: Membangun Kesadaran dari Dalam Keluar

Strategi PT WKS melampaui batas konsesi mereka. Perusahaan menerapkan Integrated Fire Management yang berfokus pada pencegahan dari sumbernya.

  1. Edukasi dan Sosialisasi: Anggota RPK secara rutin turun ke masyarakat sekitar dan sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya karhutla dan larangan membuka lahan dengan cara membakar.

  2. Pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA): PT WKS merekrut dan melatih warga desa sekitar untuk menjadi MPA. Setiap desa didukung oleh 15 orang MPA yang aktif melaporkan kondisi wilayah mereka melalui grup WhatsApp setiap jam. “Minat masyarakat untuk bergabung sangat tinggi, bahkan seringkali melebihi kuota,” ujar Agus. Kolaborasi ini diperkuat dengan sinergi bersama Satgas Karhutla Provinsi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa.

  3. Kesiapan Internal: Seluruh karyawan internal perusahaan juga dilatih untuk mampu mengantisipasi dan memadamkan api secara cepat. Mereka wajib siaga sesuai dengan status Fire Danger Rating System (FDRS). Pada level kuning atau merah, laporan kondisi wilayah wajib disampaikan ke Situation Room setiap 30 menit.

Kolaborasi Nasional dan Teknologi Tinggi untuk Perlindungan Menyeluruh

Komitmen PT WKS tidak berhenti di tingkat lokal. Perusahaan juga menjalin kemitraan strategis dengan institusi nasional untuk memperkuat upaya mitigasinya.

  • Operasi Modifikasi Cuaca (OMC): Bekerja sama dengan BMKG dan BRIN, PT WKS aktif melaksanakan OMC atau teknologi hujan buatan pada periode kritis. “Pada 10 hingga 19 Agustus, kami bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan OMC. Tujuannya untuk meningkatkan intensitas curah hujan, dan Alhamdulillah berhasil,” tegas Taufiq.

  • Armada Pemadam Berteknologi Tinggi: Sebagai bentuk kesiapan terakhir, perusahaan memiliki armada pemadam canggih seperti helikopter water bombing, perahu amfibi, dan pompa bertekanan tinggi. Teknologi pemantauan satelit juga digunakan untuk deteksi dini potensi kebakaran.

Komitmen yang Melampaui Batas Konsesi

Yang paling membedakan adalah filosofi “perlindungan radius 5 km”. PT WKS secara proaktif melakukan patroli dan pemantauan hingga 5 kilometer di luar konsesi mereka. “Karena beberapa kejadian api berasal dari luar konsesi, kami tidak ingin kebakaran meluas masuk. Jika ada asap dalam radius 5 km, tim langsung merespon cepat,” tambah Agus.

Langkah-langkah komprehensif ini menegaskan bahwa PT WKS bukan sekadar mengelola lahan, tetapi menjadi guardian of the peatlands—penjaga gambut yang andal. Upaya mereka merupakan wujud nyata dari komitmen berkelanjutan APP Group dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berharmoni dengan lingkungan, melindungi aset berharga Indonesia dari ancaman bencana asap yang dapat berdampak luas.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.