Pos Polantas di Jambi Dibakar Massa, Akses Jalan Ditutup dan Situasi Mencekam
Laporan Sungai Penuh- Situasi mencekam melanda kawasan Simpang 4 BI Telanaipura, Kota Jambi, pada Rabu malam (tanggal), setelah sebuah pos polisi lalu lintas dibakar oleh sejumlah massa yang tengah berunjuk rasa. Aksi pembakaran ini dipicu oleh kekecewaan massa yang merasa dihalangi untuk menuju ke Kantor DPRD Provinsi Jambi oleh barikade ketat aparat kepolisian.

Baca Juga : Strategi Canggih PT WKS Jaga Lahan Gambut Jambi dari Ancaman Karhutla
Insiden ini merupakan puncak dari ketegangan yang terjadi sepanjang malam. Massa yang berupaya mendekati kompleks DPRD Jambi berulang kali dihalau oleh polisi. Upaya pembubaran paksa pun dilakukan, dengan aparat yang tercatat beberapa kali melepaskan tembakan gas air mata untuk mengusir para pengunjuk rasa dan mencegah mereka menerobos garis polisi.
Meskipun upaya pembubaran telah dilakukan, massa dilaporkan masih bertahan dan memadati sejumlah titik di sekitar kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi, menciptakan kondisi yang tidak terkendali
Kapolda Jambi, Irjen Krisno H Siregar, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembakaran satu pos polantas tersebut. “Benar, ada satu pos lantas yang dibakar massa. Namun, api berhasil dipadamkan dengan cepat oleh petugas pemadam kebakaran yang telah disiagakan sebelumnya di lokasi,” ujar Krisno. Ia berusaha meredam keresahan dengan menegaskan, “Meski begitu, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara keseluruhan masih dalam kondisi aman dan terkendali.”
Dampak dari kerusuhan ini langsung terasa oleh masyarakat. Hingga pukul 23.56 WIB, akses jalan menuju Perkantoran Pemerintah Provinsi Jambi di Telanaipura masih terganggu dan ditutup. Suasana kawasan itu digambarkan sebagai mencekam dan gelap gulita akibat padamnya penerangan jalan. Kendaraan warga yang melintas terpaksa dialihkan ke rute lain untuk menghindari titik kerumunan.
Aksi yang awalnya bermuatan demonstrasi ini kemudian berubah menjadi anarkis dan meresahkan. Tak hanya membakar pos polantas, massa gabungan juga disebutkan melakukan perusakan dan penjarahan terhadap properti di lingkungan Gedung DPRD Jambi. Melihat situasi chaos yang terjadi, segelintir orang memanfaatkannya untuk membawa kabur berbagai peralatan yang ada di dalam gedung dewan.
Kasubag Humas DPRD Jambi, Ahmad Darmadi, membenarkan laporan tersebut. “Iya benar, itu sudah diketahui beberapa pagar di gedung DPRD diambil oleh sekelompok massa,” katanya. Ia menambahkan ciri-ciri pelaku, “Mereka yang mengambil pagar itu sengaja tidak menggunakan pakaian almamater atau atribut yang bisa diidentifikasi.” Ahmad Darmadi menyatakan tidak dapat memberikan komentar lebih jauh terkait eskalasi demonstrasi yang terjadi, menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.




