, ,

Muara Sungai Penuh Sampah dan Bangkai, Warga Polewali Mandar Resah

oleh -14 Dilihat

Muara Sungai Penuh Sampah dan Bangkai Hewan, Warga Polewali Mandar Resah dan Minta Solusi

Polewali Mandar – Warga di sepanjang muara Sungai Polewali Mandar, Sulawesi Barat, resah akibat menumpuknya sampah dan bangkai hewan yang mengapung di aliran sungai. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan bau menyengat, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dan ekosistem perairan setempat.

Kondisi Muara yang Memprihatinkan Sampah

Menurut laporan warga, muara sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan justru berubah menjadi tempat pembuangan sampah dan bangkai hewan, seperti:
rumah tangga (plastik, sisa makanan, popok)
✔ Bangkai hewan ternak (ayam, kambing, bahkan sapi)

“Setiap hari kami melihat sampah menumpuk, baunya sangat menyengat. Anak-anak sudah tidak bisa bermain di tepi sungai karena khawatir terkena penyakit,” keluh Andi, warga Desa Tapango.

Dampak Serius bagi Lingkungan dan Kesehatan

Akibat pencemaran ini, beberapa masalah mulai muncul:

  • Pencemaran air yang mengancam biota sungai

  • Bau tidak sedap yang mengganggu pernapasan

  • Risiko penyakit kulit dan pencernaan bagi warga

  • Penurunan kualitas ikan yang menjadi sumber mata pencaharian

Seorang nelayan setempat, Muhammad, mengaku pendapatannya menurun drastis:
“Ikan semakin sulit didapat, dan yang tertangkap sering terlihat sakit. Kalau begini terus, kami bisa bangkrut.”

Protes Warga dan Tuntutan ke Pemerintah

Warga yang sudah tidak tahan akhirnya melakukan aksi protes dengan:

  1. Mengumpulkan petisi yang ditandatangani ratusan orang

  2. Melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup setempat

  3. Meminta pertemuan dengan pemerintah daerah

“Kami minta pemerintah segera bertindak. Ini sudah darurat lingkungan!” tegas Siti, salah seorang penggerak aksi.

 

Respons Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Polewali Mandar, Drs. H. Ahmad, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah:
✔ Pembersihan sungai secara berkala
✔ Pemasangan papan larangan membuang sampah
✔ Sosialisasi pengelolaan sampah ke masyarakat
✔ Penindakan tegas bagi pelaku pembuangan liar

“Kami akan segera turun tangan. Tapi perlu diingat, sungai bukan tempat sampah. Masyarakat juga harus berubah,” ujarnya.

Sampah
Sampah

Baca juga: Berkontribusi dalam Revitalisasi Bahasa Daerah, Wali Kota Sungai Penuh Alfin Diganjar Penghargaan

Penyebab Masalah yang Berulang

Berdasarkan investigasi, pencemaran terjadi karena:

  • Kurangnya kesadaran warga dalam membuang sampah

  • Tidak ada tempat pembuangan sampah sementara di beberapa titik

  • Sistem pengawasan yang lemah

  • Budaya membuang bangkai hewan ke sungai

Solusi Jangka Panjang yang Diperlukan

Agar masalah tidak terulang, diperlukan:

  1. Program edukasi lingkungan intensif

  2. Pembangunan TPST 

  3. Sanksi tegas bagi perusak lingkungan

Dukungan Komunitas dan LSM

Beberapa LSM lingkungan setempat telah bergerak dengan:

  • Mengadakan kerja bakti rutin

  • Membuat program “Sungai Kita” untuk anak-anak

“Kami tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak harus terlibat,” kata aktivis lingkungan, Rina.

Harapan Warga ke Depan mengenai Sampah

Warga berharap muara sungai bisa kembali bersih seperti dulu:
✓ Aman untuk anak-anak bermain
✓ Ikan bisa berkembang biak dengan sehat
✓ Tidak ada lagi bau menyengat

“Kami ingin sungai ini jadi kebanggaan lagi, bukan sumber penyakit,” harap Darwis, sesepuh desa.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.