Kotak Suara di Kota Sungai Penuh, Jambi Dibakar, KPU Setempat Gelar Pemungutan Suara Ulang (PSU)
Sungai Penuh, Jambi – 20 Juni 2025 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai Penuh memutuskan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) setelah sejumlah kotak suara di wilayah tersebut dibakar oleh oknum tidak dikenal. Insiden ini terjadi jelang proses rekapitulasi suara Pemilu 2025, memicu kekhawatiran atas integritas penghitungan suara.
Kronologi Peristiwa
✔ Lokasi Kejadian:
-
TPS 12 Kelurahan Dusun Baru (3 kotak suara hangus terbakar).
-
TPS 07 Desa Koto Bento (2 kotak suara rusak sebagian).
✔ Waktu Kejadian:
-
Dini hari pukul 02.30 WIB, saat petugas KPPS sedang beristirahat.
-
Diduga dilakukan secara terencana, karena ada bekas cairan mudah terbakar.
✔ Kerugian:
-
500 surat suara hangus.
-
Dokumen C1 sebagian rusak.
Baca juga: Pemkot Sungai Penuh Jambi Akui Mobil Pembakar Kotak Suara Milik Diskominfo
Langkah KPU Sungai Penuh
1️⃣ PSU di 5 TPS Terdampak:
-
Akan digelar 27 Juni 2025.
-
Pengamanan ketat oleh Polres Kerinci.
2️⃣ Audit Internal:
-
Evaluasi keamanan penyimpanan kotak suara.
-
Pemanggilan saksi dan pemeriksaan CCTV sekitar.
3️⃣ Koordinasi dengan Bawaslu:
-
Investigasi dugaan pelanggaran pemilu terstruktur.
Respons Polisi
-
Penyelidikan intensif terhadap pelaku pembakaran.
-
Dugaan motif:
-
Upaya menggagalkan rekapitulasi suara.
-
Atau provokasi politik jelang pengumuman hasil.
-
Pernyataan KPU Kota Sungai Penuh
Ketua KPU, Ahmad Fauzi, S.H.:
“Kami pastikan PSU berjalan demokratis. Pembakaran ini serangan terhadap demokrasi, tapi tidak akan menggagalkan proses pemilu.”
Reaksi Parpol & Masyarakat
-
Koalisi Partai A: Mendesak pengamanan ekstra untuk petugas KPPS.
-
Warga: Khawatir ada upaya destabilisasi jelang penetapan hasil.
#Pemilu2025 #KPUJambi #DemokrasiTerancam #PSUSungaipenuh
Update:
-
KPU pusat mengirim tim khusus untuk memantau PSU.
-
3 saksi sedang diperiksa polisi terkait pembakaran.
Insiden ini menjadi ujian bagi ketahanan sistem pemilu Indonesia terhadap gangguan keamanan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan percaya proses hukum.
