Kebakaran Hebat Melanda Permukiman Padat Di Desa Pendung Hilir, Kerinci

oleh -179 Dilihat

Tragis! Tiga Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah di Pendung Hilir, Kerinci, Kerugian Capai Setengah Miliar Rupiah

Laporan Sungai Penuh- Sebuah pemandangan pilu menyambut warga Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, pada Selasa (tanggal bisa disesuaikan) pagi. Bukan lagi suasana tenang yang biasa terlihat, melainkan kepulan asap hitam pekat dan jerit tangis warga menyusul insiden kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk tersebut.

Kebakaran Hebat Melanda Permukiman Padat Di Desa Pendung Hilir, Kerinci
Kebakaran Hebat Melanda Permukiman Padat Di Desa Pendung Hilir, Kerinci

Baca Juga : Hipertensi Masih Ancaman Utama Warga Sungai Penuh

Peristiwa mencekam itu berhasil melahap habis tiga unit rumah milik warga hanya dalam hitungan singkat. Beruntung, dalam musibah yang merugikan material hingga ratusan juta rupiah ini, tidak ada korban jiwa yang berjatuhan.

Kronologi Kebakaran dari Kesaksian Warga

Berdasarkan kesaksian para tetangga, drama mengerikan ini berawal sekitar pukul 10.00 WIB. Alisru (70), salah seorang saksi mata, mengisahkan bahwa ia sedang asyik menjemur padi di halaman rumahnya. Pandangannya tiba-tiba tertarik pada gumpalan asap hitam yang membubung dengan cepat dari arah rumah Darusamin, seorang warga berusia sepuh (96 tahun).

“Sedang jemur padi, tiba-tiba lihat asap tebal dari rumah Pak Darusamin. Saya langsung panik dan berteriak minta tolong sekuat-kuatnya,” ujar Alisru, yang masih tampak terguncang.

Teriakan minta tolong itu sontak memecah kesunyian. Kartina (60), saksi lain, turut membenarkan. Ia bersama warga lainnya segera berhamburan keluar, berusaha menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Namun, amukan si jago merah sudah terlanjur berkobar dengan dahsyat, diperparah oleh struktur rumah kayu yang berjejal dan material yang mudah terbakar. Upaya pemadaman secara swadaya pun tak banyak berarti.

Respons Cepat Damkar dan Solidaritas Warga

Kabar bencana ini akhirnya sampai ke pihak berwajib. Sekitar pukul 10.20 WIB, dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Kecamatan Air Hangat berhasil tiba di lokasi kejadian. Dengan sigap, para petugas langsung bergerak memadamkan kobaran api yang telah meluas ke dua rumah tetangga, milik Marlianto (73) dan Tori (25).

Proses pemadaman berlangsung alot dan penuh ketegangan. Dengan dibantu oleh puluhan warga setempat yang bahu-membahu menyediakan air dan mengamankan barang-barang, jerih payah mereka akhirnya membuahkan hasil. Pada pukul 10.45 WIB, api berhasil sepenuhnya dipadamkan. Namun, yang tersisa hanyalah puing-puing hangus dan runtuhan kayu yang masih mengepulkan asap.

Kerugian Material Capai Rp 500 Juta dan Dugaan Sementara Penyebab Kebakaran

Kapolsek Air Hangat, AKP Julisman, yang dikonfirmasi di lokasi, membenarkan peristiwa tersebut. “Berdasarkan data sementara, tiga unit rumah milik warga ludes terbakar. Syukurlah, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” tegasnya.

Meski begitu, kerugian material yang diderita para korban tidaklah kecil. Julisman memperkirakan total kerugian mencapai sekitar Rp 500 juta. Nilai ini mencakup kehancuran bangunan tempat tinggal serta harta benda yang tidak sempat diselamatkan.

“Tim dari Piket SPKT, Piket Fungsi, dan Bhabinkamtibmas Desa Pendung Hilir saat ini masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menentukan penyebab pasti kebakaran,” tambah Kapolsek. Namun, dugaan sementara kuat mengarah pada percikan api yang berasal dari area dapur salah satu rumah yang pertama terbakar.

Imbauan Kapolsek untuk Kewaspadaan Warga

Mengakhiri pernyataannya, AKP Julisman kembali mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran. “Kami imbau warga agar selalu memeriksa instalasi listrik secara berkala untuk mencegah korsleting, serta sangat berhati-hati dalam penggunaan kompor atau peralatan masak di dapur. Jangan tinggalkan sumber api dalam keadaan menyala tanpa pengawasan,” pesannya penuh harap.

Musibah ini kembali menjadi pelajaran berharga tentang betapa rentannya permukiman padat terhadap bahaya kebakaran. Solidaritas warga yang ditunjukkan patut diacungi jempol, namun pencegahan tetap menjadi kunci utama untuk menghindari terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.