Laporan Sungai penuh – Dosen dan STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh Kuatkan Ideologi Melalui Baitul Arqom Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sungai Penuh menggelar kegiatan Baitul Arqom bagi dosen dan tenaga kependidikan. Program ini digelar sebagai upaya memperkuat ideologi Muhammadiyah sekaligus memperkokoh komitmen civitas akademika dalam menjalankan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan kampus.
baca juga:Estimasi Kerugian Kebakaran SMPN 20 Jambi Capai Rp1 Miliar, PUPR Beberkan Rinciannya
Baitul Arqom, Sarana Penyegaran Ideologi
Kegiatan Baitul Arqom merupakan salah satu tradisi pendidikan ideologi Muhammadiyah yang dirancang untuk membekali kader, dosen, dan karyawan agar memiliki pemahaman mendalam mengenai visi gerakan, dakwah, dan nilai perjuangan Muhammadiyah.
“Melalui Baitul Arqom, kita ingin memperkuat identitas STKIP Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya menghasilkan tenaga pendidik profesional, tetapi juga berkarakter Islami dan berideologi jelas,” ujar Ketua STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh dalam sambutannya.
Materi dan Narasumber
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan sejumlah materi penting, antara lain:
-
Sejarah dan perkembangan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan Islam.
-
Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan kampus.
-
Etos kerja Islami untuk dosen dan tenaga kependidikan.
-
Strategi menghadapi tantangan pendidikan di era digital tanpa meninggalkan prinsip ideologi Muhammadiyah.
Komitmen Civitas Akademika
Para dosen dan staf yang mengikuti kegiatan ini menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjadikan ideologi Muhammadiyah sebagai landasan dalam menjalankan tugas.
“Baitul Arqom memberikan penyegaran. Kami tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga bagaimana membentuk generasi mahasiswa yang berkarakter Islami dan berjiwa kebangsaan,” kata Dr. Fitriani, salah satu dosen peserta.
Peran Strategis dalam Pendidikan
Sebagai perguruan tinggi di daerah, STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh memiliki peran strategis dalam mencetak calon guru yang nantinya akan menyebarkan nilai-nilai pendidikan Islam di tengah masyarakat.
“Guru bukan hanya mengajar, tapi juga menjadi teladan.
Penutup
Melalui kegiatan Baitul Arqom, STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh menegaskan komitmennya untuk terus menjaga ruh Muhammadiyah dalam setiap lini pendidikan