Wali Kota Sungai Penuh Raih Penghargaan Nasional Atas Kontribusi Revitalisasi Bahasa Kerinci
Sungai Penuh – Wali Kota Sungai Penuh, Dr. H. Alfin, S.T., M.Si., menerima penghargaan bergengsi “Pelestari Bahasa Daerah” dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam acara puncak Hari Bahasa Ibu Internasional di Jakarta, Rabu (21/2). Penghargaan ini diberikan atas komitmen dan inovasi pemerintahannya dalam melestarikan dan merevitalisasi Bahasa Kerinci yang terancam punah.
Prestasi yang Membanggakan
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang menyebut program revitalisasi bahasa daerah di Sungai Penuh sebagai “contoh terbaik pelestarian bahasa daerah yang holistik dan berkelanjutan”.
“Ini bukan sekadar penghargaan untuk saya pribadi, tapi untuk seluruh masyarakat Sungai Penuh yang terus menjaga warisan leluhur kita,” ujar Alfin dengan bangga usai menerima penghargaan.
Program Revitalisasi yang Komprehensif dari Wali Kota
Selama tiga tahun terakhir, Pemkot Sungai Penuh telah meluncurkan berbagai program inovatif:
✔ Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Kerinci di semua jenjang pendidikan
✔ Festival Sastra Lisan Kerinci tahunan
✔ Pelatihan Guru Bahasa Daerah bersertifikasi
✔ Digitalisasi Kosakata Kerinci melalui aplikasi “Baso Kincai”
✔ Sanggar Seni Bahasa di 12 kelurahan
“Kami tidak hanya mengajarkan bahasa, tapi menciptakan ekosistem dimana Bahasa Kerinci hidup dalam keseharian masyarakat,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Sungai Penuh, Drs. H. Firdaus.
Baca Juga: Harga Rp189 Jutaan, Mitsubishi Expander Mirip Pajero Sport
Dampak Positif bagi Masyarakat
Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan:
-
87% pelajar SD kini mampu berkomunikasi dasar dalam Bahasa Kerinci
-
560 karya sastra daerah telah didokumentasikan
-
1200 orang mengikuti program kelas bahasa dewasa
“Dulu anak-anak malu berbahasa Kerinci, sekarang justru bangga. Mereka bahkan membuat konten TikTok dengan bahasa daerah,” cerita Siti Aisyah, guru SDN 101 Sungai Penuh.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Program ini mendapatkan dukungan luas dari:
• Universitas Jambi (penelitian dan pengembangan materi)
• Komunitas Adat Kerinci (penyedia narasumber asli)
• Tech Startup Lokal (pengembangan aplikasi)
Ketua Lembaga Adat Kerinci, Datuk Rio Fahlevi, mengapresiasi:
“Ini pertama kalinya pemerintah daerah serius melestarikan bahasa kami. Bahkan nenek-nenek di kampung sekarang antusias mengajar anak cucu.”
Rencana Wali Kota Ke Depan yang Ambisius
Pemkot berencana:
✓ Membangun Museum Bahasa Kerinci
✓ Menerbitkan Kamus Kerinci-Indonesia-Inggris
✓ Menyelenggarakan Konferensi Internasional Bahasa Daerah
✓ Memproduksi Film Pendek Berbahasa Kerinci
“Tahun depan target kami menjadikan Sungai Penuh sebagai Kota Warisan Budaya Bahasa,” tegas Wali Kota Alfin.
Inspirasi bagi Daerah Lain
Kasus Sungai Penuh membuktikan bahwa:
☆ Kepemimpinan visioner mampu menggerakkan perubahan
☆ Kolaborasi multipihak adalah kunci keberhasilan
☆ Pendekatan kekinian bisa menyelamatkan tradisi
☆ Pelestarian budaya justru mendorong kemajuan daerah