Pencegahan Rabies di Sungai Penuh: Pemkab Kerinci Lakukan Vaksinasi Massal Hewan Peliharaan
Laporan Sungai Penuh – Pemerintah Kabupaten Kerinci mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan rabies menyusul pelaksanaan vaksinasi massal terhadap hewan peliharaan di Kota Sungai Penuh. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat dan memutus rantai penularan penyakit rabies.
Surat edaran bernomor 500.7.2/01/SE/Disbunnak/IX/2025, yang ditandatangani Bupati Kerinci pada 8 September 2025, menegaskan pentingnya pencegahan penyakit menular yang berpotensi mengancam kesehatan manusia. Edaran ini juga berisi himbauan agar masyarakat aktif memantau kondisi hewan peliharaan dan segera melaporkan apabila ada tanda-tanda sakit.
Sebelumnya, Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Sungai Penuh telah menggelar vaksinasi massal terhadap anjing dan kucing milik warga di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi hewan peliharaan.
“Ada sekitar 20 hewan peliharaan yang divaksin, dua di antaranya kucing,” ujar Aries Armen, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner, yang menekankan bahwa vaksinasi hewan peliharaan merupakan langkah preventif utama untuk memutus rantai penularan rabies. Aries menambahkan, masyarakat juga diimbau untuk menjaga jarak aman dari hewan liar dan hewan peliharaan yang belum divaksin.
Selain vaksinasi, pemerintah daerah juga melakukan sosialisasi melalui posyandu hewan, penyuluhan di sekolah-sekolah, dan kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan risiko rabies. “Kami ingin memastikan seluruh warga dan hewan peliharaan terlindungi. Pencegahan lebih baik daripada mengobati,” kata Aries.
Program vaksinasi massal dan surat edaran ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk menekan kasus rabies di wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Kota Sungai Penuh menjadi salah satu kota yang aktif melakukan vaksinasi hewan peliharaan secara berkala, dengan target memperluas cakupan hingga seluruh desa dan kelurahan.
Masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti panduan pemerintah dalam menangani hewan peliharaan agar kesehatan publik tetap terjaga dan risiko rabies dapat diminimalkan.
